. A. PENGERTIAN ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
1. Anatomi
Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh
manusia.
2. Fisiologi
Yaitu ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh
manusia.
3. Anatomi
fisiologi organ reproduksi wanita
Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk,
susunan serta fungsi organ reproduksi tubuh wanita
4. Organ
reproduksi wanita
Merupakan
suatu organ yang terbuka karena berhubungan dengan udara luar. Organ ini sudah
ada sejak bayi tetapi baru berfungsi setelah tanda pubertas.
B. FUNGSI ORGAN
REPRODUKSI WANITA
1. Memproduksi sejumlah kecil ovum yaitu sel telur
matur.
2. Menyediakan tempat yang sesuai untuk fertilisasi
ovum oleh spermatozoon.
3. Menyediakan lingkungan yang cocok sehingga
embrio mendapatkan nutrisi dan dapat berkembang serta matur.
C. ANATOMI
FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Anatomi
organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua golongan yaitu:
genetalia eksterna dan genetalia interna.
1. Geneta lia Eksterna (bagian luar)
Meliputi semua organ-organ yang
terletak antara os pubis, ramus inferior dan perineum. Antara lain:
a. Mons veneris / mons pubis (daerah
tumbuhnya rambut)
Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat yang terletak di atas shympisis
pubis. Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya
kotoran selain itu untuk estetika.
b. Labia Mayora (bibir besar)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk
lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan
belakang. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum (pemisah anus dengan vulva). Permukaan ini terdiri dari :
1) Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari
rambut pada mons veneris.
2) Bagian dalam : tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung
kelenjar sebasea (lemak)
Berfungsi
untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas
pada saat menerima rangsangan.
c. Labia Minora atau Nimfae (bibir
kecil)
Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa
rambut. Dibagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium
klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu membentuk frenulum klitoridis. Bibir
kecil ini mengelilingi orifisium vagina.
d . Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki. Mengandung
banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-pembuluh darah sehingga sangat
peka. Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi
untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik
yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
e. Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian
luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, bagian
belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil. Pada vestibulum terdapat muara
uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina
pada saat bersenggama.
f. Kelenjar Bartholini (kelenjar
lendir)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan
vagina karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat
hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen dan labia minora.
g. Hymen (selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina,
bersifat rapuh dan mudah robek. Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran
dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila himen
tertutup seluruhnya disebut hymen imperforata dan menimbulkan gejala klinik
setelah mendapat menstruasi.
h. Lubang kencing (orifisium uretra externa)
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris.
Fungsinya sebagai saluran untuk keluarnya air kencing.
i. Perineum (jarak
vulva dan anus)
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang
lebih 4cm.Terdapat otot-otot yang penting yaitu sfingter anus eksterna dan interna serta dipersyarafi
oleh saraf pudendus dan
cabang-cabangnya.
2. Genetalia Interna (bagian dalam)
Genetalia
interna antara kandung terdiri dari :
a. Vagina (liang senggama)
Merupakan
saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan uterus dengan vulva. Jaringan
muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus
levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak di antara
kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding
belakangnya sekitar 11 cm. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan
melintang disebur rugae dan terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung)
vagina, menonjol serviks bagian dari uterus. Bagian serviks yang menonjol ke
dalam vagina disebut porsio. Porsio uteri membagi puncak vagina menjadi forniks
anterior (depan), forniks posterior (belakang),forniks dekstra (kanan), forniks
sinistra (kiri). Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap
infeksi. Fungsi utama vagina adalah:
1) sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat
mengalirkan darah pada waktu haid dan sekret dari uterus.
2) sebagai alat persetubuhan.
3) sebagai jalan lahir pada waktu partus.
b. Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal,
berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis (panggul), antara rektum
di belakang dan kandung kencing di depan. Berfungsi
sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti buah alpukat dengan
berat normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih
sebesar telur ayam kampung. Diding rahim terdiri dari 3 lapisan :
1) Peritoneum
Yang meliputi dinding uterus bagian
luar, dan merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe
dan urat saraf. Bagian ini meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
2) Myometrium
Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot
polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat
proses persalinan.Diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah,
pembulh lymfe dan urat syaraf.
3) Endometrium
Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan
menebal untuk mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebalnya sususnannya dan
faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam
kehamilan endometrium berubah menjadi decidua.
Fungsi uterus yaitu untuk menahan
ovum yang telah di buahi selama perkembangan. Sebutir ovum, sesudah keluar dari
ovarium, diantarkan melalui tuba uterina ke uterus. (pembuahan ovum secara
normal terjadi di dalam tuba uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan
ovum yang telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya. Sewaktu
hamil, yang secara normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus
bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar
sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus.
Pada waktu saatnya tiba dan mulas
tanda melahirkan mulai, uterus berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi
dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang
dikenal sebagai involusi.
c.Tuba Uterina (saluran telur)
Tuba uterina atau saluran telur, terdapat pada tepi atas
ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari ostium tuba internum
pada dinding rahim.Tuba fallopi merupakan tubulo muskular, dengan panjang
sekitar 12 cm dan diametrnya 3 dan 8 mm. Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian:
1) Pars interstitialis (intramularis),
terletak di antara otot rahim, mulai dari ostium internum tuba.
2) Pars isthmika tuba, bagian tuba yang
berada di luar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit.
3) Pars ampularis tuba, bagian tuba
yang paling luas dan berbentuk S
4) Pars infundibulo tuba, bagian akhir
tubae yang memiliki umbai yang disebut fimbriae tuba.
Fungsi tuba fallopi sangat penting,
yaitu untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi,tempat terjadinya konsepsi, dan tempat
pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula,
yang siap mengadakan implantasi.
b. Ovarium (indung telur)
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari,
terletak di kanan dan kiri uterus, di bawah tuba uterina, dan terikat di
sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar
ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi
sekelompok sel folikel pemberi makanan. Pada setiap siklus haid sebuah dari
ovum primitif ini mulai mematang dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel
ovari yang vesikuler (folikel Graaf).
Sewaktu folikel Graff berkembang,
perubahan terjadi di dalam sel-sel ini, dan cairan likuor folikuli memisahkan
sel-sel dari membran granulosa menjadi beberapa lapis. Pada tahap inilah
dikeluarkan hormon estrogen. Pada masa folikel Graff mendekati pengembangan
penuh atau pematangan, letaknya dekat permukaan ovarium, dan menjadi makin
mekar karena cairan, sehingga membenjol, seperti pembengkakan yang menyerupai
kista pada permukaan ovarium. Tekanan dari dalam folikel menyebabkannya sobek
dan cairan serta ovum lepas melalui rongga peritoneal masuk ke dalam lubang
yang berbentuk corong dari tuba uterina. Setiap bulan sebuah folikel berkembang
dan sebuah ovum dilepaskan dan dikeluarkan pada saat kira-kira pertengahan
(hari ke-14) siklus menstruasi.
D.
HORMON-HORMON
YANG MEMPENGARUHI ORGAN REPRODUKSI WANITA
1. Gonadotropin
Bertanggung
jawab untuk pembentukan hormon progesteron dan estrogen
2. Estrogen
Dihasilkan
oleh ovarium. Fungsinya pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual wanita,
yaitu pemmbentukan payudara, lekuk tubuh, dan rambut kemaluan.
3. Progesteron
Mempersiapkan tubuh untuk menerima kehamilan
4. FSH (folikel
stimulating hormon)
Berfungsi dalam pengeluaran ovum
5. LH
(luteinizing hormon)
Merupakan pencetus terjadinya ovulasi atau masa subur
6. Androgen adrenal
Merangsang kelenjar keringat berlebihan yang
menyebabkan munculnya jerawat.
E. CIRI-CIRI
KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI WANITA
1. Datangnya
menstruasi
6. Tangan dan
kaki bertambah besar
9. Keringat
bertambah banyak
10. Kulit dan rambut mulai
berminyak
11. Pantat bertambah lebih besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar